MELODIA
cintalah
yang membuat diriku betah untuk sesekali bertahan
karena sajakpun sanggup merangkum duka gelisah kehidupan
baiknya mengenal suara sendiri dalam
mengarungi suara-suara luar sana
sewaktu-waktu mesti berjaga dan pergi, membawa langkah ke mana saja
karena sajakpun sanggup merangkum duka gelisah kehidupan
baiknya mengenal suara sendiri dalam
mengarungi suara-suara luar sana
sewaktu-waktu mesti berjaga dan pergi, membawa langkah ke mana saja
karena
kesetianlah maka jinak mata dan hati mengembara
dalam kamar berkisah, taruhan jerih memberi arti kehadirannya
membukakan diri, bergumul dan menyeri hari-hari tergesa berlalu
dalam kamar berkisah, taruhan jerih memberi arti kehadirannya
membukakan diri, bergumul dan menyeri hari-hari tergesa berlalu
meniup seluruh usia, mengitar jarak dalam gempuran waktu
takkan
jemu-jemu nafas bergelut resini, dengan sunyi dan rindu menyanyi
dalam kerja berlumur suka duka, hikmah rahasia melipur damai
begitu berarti kertas-kertas di bawahbantal, pananggalan penuh coretan
selalu sepenanggungan, mengadu padaku dalam deras bujukan
rasa-rasanya padalah dengan dunia sendiri manis, bahagia sederhana
di rumah kecil papa, tapi gairah bergelora hidup kehidupan dan berjiwa
kadang seperti terpencil, tapi gairah bersahaja harapan impian
yang teguh mengolah nasib dengan urat biru di dahi dan kedua tangan
dalam kerja berlumur suka duka, hikmah rahasia melipur damai
begitu berarti kertas-kertas di bawahbantal, pananggalan penuh coretan
selalu sepenanggungan, mengadu padaku dalam deras bujukan
rasa-rasanya padalah dengan dunia sendiri manis, bahagia sederhana
di rumah kecil papa, tapi gairah bergelora hidup kehidupan dan berjiwa
kadang seperti terpencil, tapi gairah bersahaja harapan impian
yang teguh mengolah nasib dengan urat biru di dahi dan kedua tangan
Antologi Puisi Penyair Yogya,1977
Adhy Asmara (editor).
Adhy Asmara (editor).
SABANA
memburu
fajar
yang
mengusir bayang-bayangku
menghadang senja
yang memanggil petualang
menghadang senja
yang memanggil petualang
sabana
sunyi
di sini hidupku
sebuah gitar tua
seorang lelaki berkuda
di sini hidupku
sebuah gitar tua
seorang lelaki berkuda
sabana
tandus
mainkan laguku
harum nafas bunda
seorang gembala berpacu
mainkan laguku
harum nafas bunda
seorang gembala berpacu
lapar
dan dahaga
kemarau yang kurindu
dibakar matahari
hela jiwaku risau
kerna kumau lebih cinta
hujan aku ke gigir cakrawala
kemarau yang kurindu
dibakar matahari
hela jiwaku risau
kerna kumau lebih cinta
hujan aku ke gigir cakrawala
Antologi Puisi Penyair Yogya,1977
Adhy Asmara (editor).
Adhy Asmara (editor).
SOLITUDE
jam
dinding masih bermimpi
di luar siang menguap jadi malam
tiba-tiba musim mengeristal rindu dendam
di luar siang menguap jadi malam
tiba-tiba musim mengeristal rindu dendam
dalam
detik-detik, dalam genggaman usia
mengombak suaramu jauh bergema
menggilkan jemari, hati pada kenangan
bayang-bayang mengusut jejakmu, mendera kikinian
mengombak suaramu jauh bergema
menggilkan jemari, hati pada kenangan
bayang-bayang mengusut jejakmu, mendera kikinian
seberkas
cahaya dari menara waktu
menembus tapisan untung malang nasibku
di laut tiba-tiba angin, lalu gerimis berderai
dalam gaung kumandang bait demi bait puisi
menembus tapisan untung malang nasibku
di laut tiba-tiba angin, lalu gerimis berderai
dalam gaung kumandang bait demi bait puisi
Antologi Puisi Penyair Yogya,1977
Adhy Asmara (editor).
Adhy Asmara (editor).
0 komentar:
Posting Komentar